Dalam kesempatan itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dra. Hj. Andi Ritamariani, M.Pd menyampaikan apresiasi kepada Dalanud Hasanuddin dan jajaran atas komitmen dan dukungan dalam percepatan penurunan stunting.

 

“Kunci penanganan stunting yaitu kolaborasi bersama seluruh komponen bangsa yaitu pemerintah, masyarakat dan perguruan tinggi, hari ini TNI Angkatan Udara melalui Lanud Hasanuddin mencanangkan percepatan penurunan stunting sebagai bentuk komitmen dan dukungan dalam penanganan stunting, untuk itu kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Danlanud Hasanuddin dan jajaran atas dukungannya,” ungkap Andi Rita.

Andi Rita menyampaikan stunting merupakan program prioritas nasional, dimana stunting menjadi ancaman kualitas SDM generasi bangsa di masa mendatang. Disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, tentang percepatan penurunan stunting, BKKBN ditunjuk sebagai koordinator pelaksana percepatan stunting ditingkat nasional ditargetkan tahun 2024 angka stunting bisa diturunkan menjadi 14 persen.

 

“BKKBN siap berperan bekerjasama dan berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk turut serta dalam upaya menurunkan angka stunting” ujar Andi Rita.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 angka prevalensi stunting Sulawesi Selatan yaitu 27,4 persen mengalami penurunan di tahun 2022 menjadi 27,2%, angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa stunting merupakan kondisi gagal tumbuh dan kembang pada anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi di masa 1000 hari pertama kehidupan yaitu sejak masa konsepsi hingga anak usia dibawah dua tahun

Andi Rita berharap ada rencana tindak lanjut dari pencanagan ini, dimana dalam penangangan stunting dibutuhkan dukungan dan keterlibatan seluruh sektor termasuk TNI dan Polri sebagai mitra strategis BKKBN.