RAKYAT NEWS, GOWA – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Gowa di bawah Kementerian Pertanian terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan melalui Public Hearing (Dengar Pendapat Publik) yang digelar Jumat (5/12/2025).

Forum ini menjadi ruang evaluasi layanan publik dan program akademik berdasarkan masukan langsung para pemangku kepentingan.

Kegiatan tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang menekankan pentingnya orientasi pelayanan publik untuk mendorong kesejahteraan petani. Pelayanan yang baik diyakini mampu meningkatkan hasil produksi dan berdampak pada kesejahteraan.

Kementerian Pertanian melakukan penilaian mutu layanan berdasarkan 14 indikator, mulai dari moto dan standar layanan hingga pengakuan manfaat dari masyarakat serta kontribusi pada pembangunan sektor pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa public hearing menjadi sarana mempertemukan pengguna dan penyedia layanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

“Public hearing ini menggali pemahaman, respon, dan ekspektasi publik terhadap kebijakan yang berlaku maupun yang direncanakan. Tujuannya memperkuat reputasi dan kinerja organisasi,” jelasnya.

Selain paparan Tim PPID, hadir Ridwan, S.A.P. (Ombudsman RI Perwakilan Sulsel) yang memaparkan pemanfaatan layanan publik secara efektif. Acara ditutup dengan diskusi peningkatan pelayanan.

Direktur Polbangtan Gowa Detia Tri Yunandar menegaskan posisi kampus sebagai perguruan tinggi vokasi nasional yang memberikan beasiswa penuh. Ia juga menyampaikan progres perubahan status menjadi ikatan dinas pada 2027.
Detia menekankan pentingnya keterbukaan dan meminta masyarakat melapor jika ada pungutan liar, termasuk langsung ke Mentan.

Sesi diskusi menghadirkan kritik dan masukan dari DUDI, dinas, dan institusi pendidikan. La Ode Hendra (PT Bintang Sejahtera Bersama) menilai alumni Polbangtan mudah beradaptasi, namun masih lemah pada keterampilan teknis.

“Mahasiswa magang ada yang belum memahami keahlian teknis, seperti performance kandang,” ujarnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Bone mengusulkan mahasiswa peternakan dibekali keterampilan inseminator karena peluang teknis dan ekonominya tinggi.

Ketua BPM Muh. Fikry Arifin menyoroti penyelarasan kurikulum agar selaras dengan program Kementerian Pertanian.

Menanggapi itu, Detia menegaskan bahwa lulusan dididik menjadi qualified job seeker sekaligus job creator melalui kurikulum berbasis kewirausahaan. Teaching factory (TEFA) telah tersedia untuk mendukung praktik mahasiswa.

Detia juga menyoroti pentingnya regenerasi petani dan mendorong media mengangkat kisah sukses petani modern beromzet besar untuk menghapus stigma negatif sektor pertanian.

Polbangtan Gowa berkomitmen memperkuat kontribusi sosial melalui pemberdayaan dan pengabdian masyarakat sesuai arahan Mentan.

Pada akhir acara, Polbangtan Gowa dan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Rektor Unsulbar Prof. Dr. Muhammad Abdy menilai kerja sama ini strategis, menggabungkan kekuatan vokasi Polbangtan dan akademik Unsulbar.

“Kerja sama ini harus diimplementasikan, bukan hanya di atas kertas,” tegasnya.

Kerja sama akan ditindaklanjuti melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS), terutama dalam publikasi dan riset. Polbangtan menawarkan keahliannya dalam pengelolaan jurnal, termasuk dua jurnal mereka: Agrisistem Seri Sosek (Sinta 2) dan Agrisistem Seri Penyuluhan (Sinta 4).

MoU ini diharapkan memaksimalkan potensi kedua institusi dalam memperkuat sektor pertanian sebagai komoditas utama Sulawesi Barat.