RAKYAT.NEWS, LUWU TIMUR – Memasuki hari ke-11, upaya pemulihan dampak kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti sejak 23 Agustus 2025 berjalan semakin progresif berkat keterlibatan aktif masyarakat yang bersinergi dengan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale).

Tercatat sebanyak 225 warga dari enam desa terdampak turun langsung melakukan pembersihan di aliran sungai, drainase, hingga lahan pertanian: 75 orang dari Desa Lioka, 30 dari Desa Wawondula, 30 dari Desa Langkea Raya, 30 dari Desa Matompi, 30 dari Desa Baruga, dan 30 dari Desa Timampu.

PT Vale memastikan keselamatan seluruh masyarakat yang terlibat dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan standar keselamatan serta menyiapkan posko kesehatan di lokasi.

Di Desa Lioka, Kepala Dusun Molindowe, Yusperlin Hanteka, menyampaikan bahwa kondisi aliran air kini menunjukkan progres positif.

“Masyarakat merespons dengan baik kegiatan bersih-bersih ini dan siap membantu sampai tuntas. Kami percaya PT Vale mampu menjaga lingkungan dan berkomitmen melakukan pemulihan menyeluruh,” ujarnya.

Penanganan juga dilakukan atas laporan masyarakat terkait dampak pada ternak. Di Desa Matompi, PT Vale menindaklanjuti aduan seorang warga bernama Suriman yang melaporkan sapinya lemas setelah meminum air sungai.

Tim lapangan memberikan penanganan segera, termasuk memastikan kondisi kesehatan ternak dan memberikan tali pengikat agar tidak kembali ke area terdampak.

Head of External Relation PT Vale Indonesia Tbk, Endra Kusuma, menegaskan bahwa sinergi masyarakat, pemerintah, dan perusahaan adalah kunci percepatan pemulihan.

“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat dan pemerintah setempat yang telah menunjukkan kepedulian luar biasa. PT Vale berkomitmen melakukan pemulihan dengan prinsip transparansi, tanggung jawab, serta memastikan keberlanjutan lingkungan dan keselamatan masyarakat,” jelas Endra.

YouTube player