RAKYAT.NEWS, MAKASSARBea Cukai Makassar telah menerima penghargaan dari Direktur Jenderal Bea dan Cukai karena kerjasama dan kontribusi aktifnya dalam mendukung program Ekosistem Logistik Nasional (NLE) secara keseluruhan.

Penghargaan itu diserahkan oleh Kepala Kantor Wilayah DJBC Sulbagsel, Djaka Kusmartata, dalam acara Hari Pabean Internasional 2025 di Aula Gedung Keuangan II Makassar.

Pengakuan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas upaya Bea Cukai Makassar dalam meningkatkan efisiensi kinerja logistik nasional, mendukung digitalisasi dan tata kelola yang lebih baik di Pelabuhan.

Ekosistem Logistik Nasional (NLE) adalah sistem yang mengkoordinasikan arus barang dan dokumen secara lintas negara maupun dalam negeri dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta. NLE berfokus pada pertukaran data, penyederhanaan proses, penghapusan duplikasi, serta penerapan teknologi informasi menyeluruh dalam proses logistik.

NLE hadir sebagai langkah untuk memperkuat infrastruktur logistik, meningkatkan konektivitas transportasi, perbaikan regulasi, dan peningkatan sumber daya manusia di sektor logistik.

Kepala Bea Cukai Makassar, Ade Irawan, merasa terhormat atas penghargaan dari Tim Nasional Penataan Ekosistem Logistik Nasional.

“Penghargaan ini merupakan bukti nyata atas kolaborasi dan partisipasi aktif Bea Cukai Makassar dalam mendukung implementasi program NLE secara nasional. Kami berkomitmen untuk terus bersinergi dengan berbagai pihak guna mewujudkan ekosistem logistik yang lebih efisien dan terintegrasi melalui digitalisasi layanan kepabeanan,” jelas Ade.

Penataan NLE diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2020 tentang Penataan Ekosistem Logistik Nasional dengan dukungan dari program Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).

Bea Cukai Makassar, sebagai pelaksana program, telah sukses menjalankan Program NLE melalui kolaborasi dengan banyak pihak terkait di Pelabuhan Laut Makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.

Beberapa layanan NLE yang telah diberlakukan antara lain: SSm Quarantine Customs (SSMQC), Single Billing, Delivery Order (DO) Online, Surat Penyerahan Petikemas (SP2) Online, penerapan Mandatory SSm Pengangkut, Autogate TPS di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, SSm Ekspor di Pelabuhan dan Bandara, Pembangunan Tempat Pemeriksaan Fisik Terpadu di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar serta kegiatan monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

Sehingga pada tahun 2024, Pelabuhan Makassar dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar berhasil meraih status penilaian HIJAU (penilaian tertinggi) dari Tim STRANAS PK atas keberhasilan dalam memperoleh efektivitas dan efisiensi dalam proses bisnis.

“Capaian positif ini tidak lepas dari kolaborasi dan sinergi antar Kementerian/Lembaga (K/L) dan stakeholder baik dilevel pusat maupun vertikal di pelabuhan dan bandara di Makassar yang mendukung penerapan program NLE,” pungkas Ade.

“Penghargaan ini sekaligus menjadi motivasi kami untuk terus meningkatkan kinerja, inovasi dan kontribusi dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui sinergi dan kolaborasi bersama seluruh stakeholder terkait,” lanjutnya.

YouTube player