RAKYAT.NEWS, SULSEL – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Jeneponto menggelar kegiatan Advokasi Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) tingkat Kabupaten Jeneponto, di Ruang VIP Cafe Daeng, Jalan Sultan Hasanuddin, Senin (14/8/2024).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Jeneponto dr. H. Muh. Iswan Sanabi, Sp.Rad, MM dalam sambutannya mengatakan bahwa Latar belakang pembentukan SSK ini tidak lepas dari upaya pemerintah dalam menyikapi akan datangnya Era Bonus Demografi di Indonesia pada tahun 2020 hingga 2035 mendatang.

Pada era itu, jumlah penduduk usia produktif 15 – 64 tahun proporsinya lebih dari 50 persen dibandingkan dengan kelompok usia non produktif 0-14 tahun dan usia produktif 15 – 65 tahun, jelas Iswan.

Selanjutnya pada era ini harus disiapkan generasi yang berkualitas, agar tenaga kerja yang melimpah pada saat ini mampu membawa berkah bukan malah menjadi bencana.

IMG 20240814 WA0011

IMG 20240814 WA0012

Iswan mengatakan bahwa Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran sebagai pengayaan materi pembelajaran.

Di mana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum.

Dengan demikian, tambah Iswan tujuan yang diharapkan dengan adanya program SSK ini tentu saja selain memupuk kesadaran akan kondisi kependudukan di wilayah tempat tinggal masing-masing siswa, juga menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan.

Lebih dari itu mengembangkan sikap yang tepat dalam mengambil keputusan untuk mengatasi masalah-masalah kependudukan kelak ketika mereka menjadi dewasa.