Pembangunan Yon 872, Dandim 1403 Palopo: Jadi Lokomotif Hilirisasi Ekonomi Tanalili
Ia menggambarkan potensi perputaran ekonomi dari aktivitas harian prajurit yang jumlahnya dapat mencapai seribu personel.
“Tukang cukur saja, kalau tarifnya sepuluh ribu dan prajurit ada seribuan, dua minggu sekali mereka cukur, bisa kita bayangkan berapa cuan dihasilkan. Belum lagi laundry, pulsa, toko sembako, semuanya akan bergerak,” paparnya.
Letkol Windra menambahkan bahwa perputaran uang di Tanalili bahkan bisa mencapai tiga miliar rupiah per bulan hanya dari belanja rutin prajurit.
“Gaji tentara sekitar enam juta. Anggap minimal tiga juta belanja di Tanalili setiap bulan per tentara, dikali seribu personel, itu tiga miliar berputar di kecamatan ini,” lanjutnya.
Pada tahap awal pembangunan, lahan seluas delapan hektare akan dimanfaatkan sebagai fondasi awal sebelum pengembangan fasilitas berikutnya. Ia berharap seluruh proses dapat berjalan lancar dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kalau kita bekerjasama, manfaatnya akan terasa jangka panjang dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dengan menekankan pentingnya dialog, mediasi, dan pendekatan yang damai, Dandim mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga situasi tetap kondusif agar pembangunan dapat berjalan optimal.
“Kami selalu berkomunikasi aktif dengan Forkopimda dan tetap mengedepankan mediasi. Tanalili pasti maju secara signifikan ketika batalyon berdiri,” tutupnya.
Sebagai harapan bersama, Letkol Windra menyampaikan optimisme bahwa pembangunan Yon 872 akan menjadi momentum besar bagi Tanalili untuk tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Luwu Utara. (Ari Lupa)








Tinggalkan Balasan