Pembangunan Yon 872, Dandim 1403 Palopo: Jadi Lokomotif Hilirisasi Ekonomi Tanalili
RAKYAT.NEWS, LUWU UTARA – Dandim 1403 Palopo, Letkol Inf. Windra Sukma Prihantoro, S.Sos., menegaskan bahwa pembangunan Batalyon Infanteri (Yonif) 872 Andi Djemma di Kabupaten Luwu Utara bukan hanya untuk penguatan pertahanan daerah, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mempercepat hilirisasi ekonomi di Kecamatan Tanalili.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam bincang santai bersama sejumlah awak media di Warkop Daeng Azis Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Minggu (7/12) malam.
Dalam kesempatan itu, ia didampingi Pasi Intel Kodim 1403 Palopo Lettu Inf Agus Munardi dan beberapa personel Kodim 1403 Palopo.
Menyoal insiden gesekan antara warga dan prajurit yang sempat viral di media sosial pada Jumat (5/12), Letkol Windra menjelaskan bahwa ketegangan tersebut terjadi pada hari pertama proses pembersihan lahan.
“Kemarin memang proses hari pertama kegiatan clearing lahan, di mana situasi saat itu banyak warga yang merasa tidak puas,” ujarnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa prajurit tetap menerapkan pendekatan persuasif dan humanis dalam menghadapi dinamika di lapangan.
“Ada oknum warga yang mencoba memprovokasi dan bahkan mengancam menggunakan sajam, tetapi Alhamdulillah situasi bisa dikendalikan dan hari ini pekerjaan berjalan kondusif,” tegasnya.
Letkol Windra juga mengapresiasi langkah cepat Bupati Luwu Utara, Andi Abdul Rahim, yang telah memberikan kompensasi berupa biaya kerohiman kepada warga pemilik tanaman sawit di lokasi pembangunan.
Menurutnya, hal itu menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam memastikan hak warga tetap dihormati sepanjang proses berlangsung.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa keberadaan Yonif 872 diyakini akan membawa dampak ekonomi signifikan bagi masyarakat Tanalili.
“Pembangunan Yon 872 adalah bagian dari prospek ekonomi daerah dan upaya mempercepat hilirisasi ekonomi. Kehadiran satuan ini akan menggerakkan sektor-sektor pendukung dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” jelasnya.
Ia menggambarkan potensi perputaran ekonomi dari aktivitas harian prajurit yang jumlahnya dapat mencapai seribu personel.
“Tukang cukur saja, kalau tarifnya sepuluh ribu dan prajurit ada seribuan, dua minggu sekali mereka cukur, bisa kita bayangkan berapa cuan dihasilkan. Belum lagi laundry, pulsa, toko sembako, semuanya akan bergerak,” paparnya.
Letkol Windra menambahkan bahwa perputaran uang di Tanalili bahkan bisa mencapai tiga miliar rupiah per bulan hanya dari belanja rutin prajurit.
“Gaji tentara sekitar enam juta. Anggap minimal tiga juta belanja di Tanalili setiap bulan per tentara, dikali seribu personel, itu tiga miliar berputar di kecamatan ini,” lanjutnya.
Pada tahap awal pembangunan, lahan seluas delapan hektare akan dimanfaatkan sebagai fondasi awal sebelum pengembangan fasilitas berikutnya. Ia berharap seluruh proses dapat berjalan lancar dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat.
“Kalau kita bekerjasama, manfaatnya akan terasa jangka panjang dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dengan menekankan pentingnya dialog, mediasi, dan pendekatan yang damai, Dandim mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga situasi tetap kondusif agar pembangunan dapat berjalan optimal.
“Kami selalu berkomunikasi aktif dengan Forkopimda dan tetap mengedepankan mediasi. Tanalili pasti maju secara signifikan ketika batalyon berdiri,” tutupnya.
Sebagai harapan bersama, Letkol Windra menyampaikan optimisme bahwa pembangunan Yon 872 akan menjadi momentum besar bagi Tanalili untuk tumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di Luwu Utara. (Ari Lupa)








Tinggalkan Balasan