Lebih lanjut, Kakanwil menekankan pentingnya menjaga soliditas antara ASN dan PPPK di lingkungan Kementerian Agama. Menurutnya, tidak boleh ada perbedaan atau sekat yang memisahkan keduanya.

“Jaga persatuan, jangan ada pertengkaran. Tidak ada firqah-firqah. Kita semua satu. ASN, PPPK, semuanya adalah bagian dari keluarga besar Kementerian Agama,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan kembali pesan Menteri Agama RI yang disampaikan dalam sambutannya usai melantik, bahwa menjadi ASN Kemenag bukan sekadar pekerjaan, tetapi pengabdian yang luhur.

“Pesan Anregurutta Menteri Agama KH. Nasaruddin Umar, bahwa menjadi ASN Kementerian Agama bukan hanya soal bekerja, tapi juga soal mengabdi kepada negara, kepada umat, kepada lingkungan, dan kepada Tuhan,” tutur Ali Yafid mengutip sambutan Menag.

Menteri Agama RI juga menegaskan agar para PPPK senantiasa mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan, keberagamaan, dan kepedulian ekologis dalam setiap aktivitasnya. Ia menyampaikan harapannya agar ASN Kemenag tetap menjadi teladan dan penjaga moral di tengah masyarakat.

“Di mata masyarakat, ASN Kementerian Agama sering kali dipandang seperti malaikat. Karena kita dikenal dari sisi putihnya—baik secara simbolik maupun peran. Maka jangan sia-siakan kepercayaan itu. Jadilah panutan. Jadilah pelindung. Pertanggungjawabkan amanah ini bukan hanya kepada negara, tapi kepada Tuhan dan umat manusia,” tegas Menteri Agama dalam pelantikannya.

Pelantikan ini merupakan hasil dari proses panjang yang dimulai sejak pendataan tenaga Non-ASN oleh BKN pada tahun 2022. Dari total 5.747 tenaga Non-ASN yang terdata, sebanyak 3.510 orang mendaftar seleksi PPPK Tahap I tahun 2024. Setelah melalui tahapan seleksi ketat, sebanyak 3.503 peserta dinyatakan lulus dan resmi diangkat sebagai PPPK.

Kakanwil Kemenag Sulsel berharap para PPPK yang telah dilantik dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pelayanan Kementerian Agama, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. (*)

YouTube player