RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Koordinator Expo PSBM XXV dan Musyawarah Besar (Mubes) XII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Hasbi Syamsu Ali, mengajak seluruh anggota KKSS untuk menghidupkan kembali semangat Sirui Menre Tessirui No’, falsafah Bugis-Makassar yang bermakna “jika satu naik, yang lain tidak ditinggal”.

Ajakan tersebut disampaikan Hasbi menjelang pelaksanaan dua agenda besar KKSS, yakni Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-25 dan Mubes KKSS XII, yang akan digelar pada 9–11 April 2025 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menurut Hasbi, nilai luhur ini harus menjadi prinsip kolektif dalam membangun solidaritas dan kemajuan bersama di tengah tantangan global saat ini.

“Prinsip ini bukan hanya soal empati, tapi komitmen aktif untuk memajukan sesama. Keberhasilan satu anggota harus membuka jalan bagi yang lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/4/2025).

Ia menekankan perlunya transformasi KKSS dari sekadar wadah silaturahmi menjadi organisasi sosial yang aktif mendorong pemberdayaan warga perantauan. Di antaranya melalui sistem pendataan, pemetaan sumber daya, hingga program peningkatan kapasitas (capacity building) bagi anggotanya.

“Setiap anggota adalah akar dari pohon besar yang sama. Jika satu akar menemukan air—yakni ilmu, pengalaman, atau peluang—maka air itu harus disalurkan agar seluruh pohon dapat tumbuh bersama,” tambahnya.

Hasbi juga menyoroti pentingnya aktualisasi nilai budaya Bugis-Makassar seperti siri’ na pesse, sumangeq, dan ininnawa dalam kehidupan nyata. Ia mendorong agar nilai-nilai tersebut tidak hanya dijadikan simbol budaya, tetapi diwujudkan dalam aksi nyata yang mendukung kesejahteraan bersama.

Ajakan tersebut sekaligus menjadi refleksi menjelang Mubes KKSS ke-12. Hasbi berharap semangat Sirui Menre Tessirui No’ bisa menjadi gerakan kolektif lintas generasi dan lintas wilayah dalam tubuh KKSS, terutama untuk mendorong pengembangan usaha, akses pendidikan, dan jejaring profesi.