“Kita lumayan. Yah. Hampir di setiap kabupaten itu menanam sudah sampai seratus hektar. Sehingga dalam sekali panen dapat dirata ratakan sepuluh hektar setiap kabupaten melakukan panen pisang. Cuma mungkin ada di desa” terangnya.

Saat ini, PT CAP membeli pisang dari petani dengan variasi berdasarkan kualitasnya. “Rata-rata 25 kilo per tandan, bahkan baru-baru ini mencapai 39 kilo per tandan,” ujarnya.

Mengenai kebutuhan Pisang Cavendish, Sukawati menyatakan bahwa pihaknya masih kesulitan memenuhi permintaan pasar internasional termasuk pasar lokal di Sulawesi Selatan karena permintaan yang tinggi sementara tidak semua kabupaten memiliki petani yang menanam pisang secara merata.

Oleh karena itu, dia berharap semangat warga Sulbar dalam menanam pisang Cavendish dapat membantu PT CAP memenuhi pasokan pisang secara global.

“Saat ini permintaan terbesar kita dari Sulsel itu adalah cukup besar di Saudi Arabia.
Itupun masih kurang. Walaupun di Sulbar buka kita masih kekurangan banget. Termasuk untuk kebutuhan lokal di Indonesia. Permintaan masih sangat besar” pungkasnya.

YouTube player