RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Pemerintah akan melakukan penyesuaian Harga Acuan Pembelian (HAP) Jagung menjadi Rp5.000 yang sebelumnya Rp4.200. Adanya kenaikan ini, Pemprov Sulsel berharap ini mampu menjaga semangat pata petani.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyampaikan, rencana kenaikan ini tentu saja bukan hanya semata-mata desakan, tapi juga atas dasar perhitungan biaya produksi untuk menghasilkan jagung itu sendiri.

“Kan kita tahu semua, ongkos produksi itu meningkat, pupuk, bibitnya pengolahan dan lain-lain  (meningkat),” ujarnya kepada wartawan, Senin, 29 April 2024.

Dengan demikian, Andi Arsjad mengatakan, rencana kenaikan yang akan dilakukan oleh pemerintah ini bisa menjadikan nilai tambah untuk para petani.

“Kalau kita tidak naikkan kasihan petani kita, apa yang mereka dapatkan, nilai tambah apa? Jadi oleh karena itu tetap juga kita berupaya untuk itu sisi lain juga menjaga semangat kerja para petani kita. Ini bagian dari penyesuaian disebabkan karena adanya cost produksi,” pungkasnya.

Diketahui, pemerintah mau melakukan penyesuaian Harga Acuan Pembelian (HAP) Jagung dan Harga Pokok Pembelian (HPP) Gabah. Diputuskan HAP Jagung naik menjadi Rp5.000 dan HPP gabah menjadi Rp 6.000.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Rabu 24 April 2024.

“Kemudian untuk jagung juga sama, harga (HPP) sebelumnya Rp 4.200 untuk pipil Kering Panen, dengan kadar air 15%, ini juga akan kita adjust karena agro input naik jadi sekitar Rp 5.000,” kata Arief kepada wartawan. (War)

YouTube player