Antisipasi Bencana Alam, Pemprov Sulsel Minta Pemda Perhatikan Cadangan Pangan
RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Pemprov Sulsel meminta Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten/Kota memperhatikan cadangan pangan di daerah masing-masing untuk menjaga kestabilan dan pemenuhan pangan.
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulsel, Andi Muhammad Arsjad menyampaikan, menjaga cadangan pangan merupakan Amanah undang-undang dan hal itu wajib dipenuhi.
Apalagi kata dia, beberapa daerah di Sulsel mengalami bencana alam, seperti banjir, longsor dan juga cuaca buruk.
“Dalam kondisi tersebut, tentu kita harus memastikan pemenuhan pangan masyarakat harus terjaga, salah satu manfaat dari ketersediaan cadangan pangan itu,” ujar Andi Arsjad usai pertemuan dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Senin, 29 April 2024.
Lanjutnya, ketika Kabupaten Kota tidak memenuhi cadangan pangan dalam kondisi darurat, maka akan menjadi persoalan. Makanya, Pemda harus memenuhi cadangan pangan yang telah diatur.
“Kabupaten dan Kota didorong memiliki cadangan pangan yang cukup ideal sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. Para petugas betul-betul melakukan proses penginputan data secara akurat, objektif secara valid dengan melakukan konfirmasi, verifikasi data karena kekeliruan data bisa menimbulkan kekeliruan analisa, karena kekeliruan analisa bisa menimbulkan kekeliruan kebijakan,” jelasnya.
Andi Arsjad juga bilang, tak hanya Pemda yang diwajibkan pemerintah pusat dan Pemprov juga diwajibkan merancang cadangan pangan ini, dan paling penting adalah punya data soal itu.
“Inilah pentingnya petugas di Kabupaten dan Kota untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, kenapa? Karena ini bisa menjadi instrumen untuk memotret bagaimana kondisi ketersediaan, bagaimana kondisi pasokan yang ada. Ini bagian dari stabilisasi pasokan, distribusi bagaimana sekaligus kita juga bisa mengetahui mana daerah kita yang rawan pangan,” ucapnya
“Jangan terjadi inflasi kita panik, data-data ini bagus kita sudah bisa mengantisipasi, memitigasi daerah kita yang rawan pangan maka data menjadi penting inilah urgensinya pertemuan,” pungkas Andi Arsjad. (war/axk)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan