“Jadi yang dibagikan tadi itu paket itu adalah paket pengolahan ikan yang dari UMKM yang ada di Tana Toraja,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk mengurangi stunting harus didorong peningkatan konsumsi ikan.

“Jadi paling tidak bisa mencapai 50kg per kapita per tahun, minimal itu ya, kalau yang lain kan sudah ada yang 69 bahkan sudah ada 70 malah, di kabupaten lain,” terangnya.

Kedua, lanjut Ilyas, memang produksi olahan ikan para UMKM di Tana Toraja itu diminati juga oleh masyarakat terutama anak-anak yang memang masih membutuhkan pertumbuhan, supaya mereka banyak juga mengkonsumsi ikan.

“Nah, kalo itu sudah ada, tentu kan kita dorong produksinya. Produksinya juga di Tana Toraja, juga mungkin kita harus pikirkan ke depan, bagaimana distribusi ikan-ikan dari pesisir itu bisa sampai ke Toraja dengan kualitas ikan yang bagus,” jelasnya.

Jadi itu yang lagi kita diskusikan teman-teman, terutama yang kepala dinas pemerintah di Tana Toraja, termasuk teman-teman dari dewan agar bisa mengusulkan semacam mobile untuk mengirim ikan-ikan dari pesisir naik ke wilayah Tana Toraja.

Jangan sampai mereka hanya mendapatkan ikan-ikan asin atau ikan-ikan yang sudah tidak berkualitas bagus, tentu juga harga terjangkau.

“Jadi, harapan kita itu tadi, mudah-mudahan gemar makan ikan itu mulai di Toraja terutama anak-anak mulai menggemari makan ikan olahan yang juga diproduksi teman-teman UMKM di Tana Toraja,” tandasnya.