RAKYAT NEWS, MAKASSAR – Kualitas ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) sangat penting untuk diperhatikan. Pohon menjadi kunci utama dalam menjaga keseimbangan ekosistem, terutama di wilayah yang menjadi sumber air di Sulawesi Selatan.

Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan, Andi Hasbi Nur, mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan telah menyiapkan dua juta pohon untuk merayakan Hari Bumi secara global pada 22 April mendatang.

Menurutnya, memperhatikan DAS melalui kegiatan penanaman pohon adalah langkah nyata dalam menjaga keberagaman flora dan fauna.

Pohon berperan penting dalam menjaga ketersediaan air dan kualitas tanah, karena mereka mampu mencegah erosi tanah dan menjaga zat hara. Hal ini memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik dan mendukung kehidupan hewan seperti ikan dan makhluk air lainnya dengan menjaga kualitas air.

“Kekeruhan air sangat dipengaruhi oleh kualitas tutupan hutan atau pun lahan, zat hara tanah juga akan terbawa arus air hujan jika tidak ada pohon yang menahan,” ungkapnya baru-baru ini.

Selain itu, Andi Hasbi juga menyatakan bahwa penanaman pohon yang baik dapat membantu mengurangi dampak bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

“Peningkatan sedimen akan terjadi kalau tidak ada pohon yang mengikat tanah, akibatnya ketinggian air bisa terjadi dan banjir setiap tahun juga akan naik,” ungkapnya.

Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk memperingati Hari Bumi yang jatuh pada 22 April 2024 mendatang sangat tinggi. Dukungan terhadap kegiatan penanaman pohon secara massal yang digagas oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, terus bertambah.

Kepala Desa Tana Toa, Kajang, Kabupaten Bulukumba, yakni Zulkarnaen, menyampaikan bahwa minat dari masyarakat adat, pemerintah desa, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan pengelola perpustakaan desa untuk turut serta dalam kegiatan menanam pohon dalam peringatan Hari Bumi sangat tinggi.

“Masih kami list luas lahan dan jumlah populasinya setiap titik. Alhamdulillah, animo masyarakat sangat tinggi,” ujarnya.

Zulkarnaen menjelaskan bahwa Desa Tana Toa Kajang membutuhkan 5.500 batang pohon yang akan ditanam secara massal di sembilan dusun di Amma Toa.

“Dan untuk semua pihak yang hubungi kami untuk ikut menanam di Hari Bumi, diminta komitmen bibitnya ditanam, didokumentasikan pada 22 April nanti. Dua dan enam bulan pasca tanam juga didokumentasikan untuk dikirimkan ke kami perkembangannya,” pungkasnya.