RAKYAT NEWS, LUWU UTARA – Dimomen hari raya lebaran idul fitri, Desa Lembang-lembang, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan masih terendam banjir, Rabu (10/4/2024).

Warga pun harus berjalan kaki ke dusun sebelah untuk melaksanakan shalat Id. Hal ini lantaran banjir masih merendam wilayah tersebut.

Kepala Desa Lembang-lembang Arwis Ansar mengatakan warga yang terdampak banjir harus naik perahu hingga berjalan kaki ke dusun sebelah untuk laksanakan salat ied.

“Ada 110 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir dan mereka terpaksa melaksanakan shalat Id di dusun sebelah dengan berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer. Ada juga yang naik perahu kemudian melanjutkan jalan kaki demi melaksanakan Idul Fitri,” katanya, Rabu (10/4/2024), dikutip dari kompas.com.

Dia mengungkapkan akibat banjir yang merendam, warga tidak bisa salat dimasjid selama bulan ramadan.

“Akibat banjir yang tidak kunjung surut dan merendam rumah ibadah masjid di Dusun Bala Kajang dan Dadeko, warga tidak bisa shalat di masjid dan terpaksa mengungsi ke dusun tetangga untuk shalat tarawih,” ucapnya.

Menurutnya, banjir terjadi akibat jebolnya tanggung yang menahan air dan meredam ke pemukiman warga setelah hujan deras.

“Banjir diperparah dengan jebolnya salah satu tanggul penahan air sehingga meluap dan merendam permukiman warga, bahkan meluap hingga ke desa tetangga yakni Desa Lawewe,” ujar Arwis Ansar.

Terkait penanganan banjir di Desa Lembang-lembang, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dalam keterangan persnya pada Senin (8/4/2024) mengatakan bahwa dirinya telah meninjau daerah terdampak banjir di Desa Lembang-lembang dan Lawewe, Kecamatan Baebunta Selatan.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani menginstruksi PMI untuk terjun ke lokasi dengan memberikan sejumlah air bersih dan layak konsumsi.