RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Muhammad Arsjad mengikuti Rapat Koordinasi Inflasi 2023 secara virtual di Baruga Lounge, Kantor Gubernur Sulsel, Senin (23/10).

Rapat Koordinasi ini menjadi agenda rutin yang dilaksanakan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dalam membahas langkah konkret untuk pengendalian inflasi di daerah.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat inflasi Year on Year (YoY) di Bulan September 2023 sebesar 2,33 persen. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen. Bahkan inflasi September ini merupakan inflasi terendah sejak Januari 2022.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel menyiapkan sejumlah strategi program pengendalian inflasi. Mulai dari hulu, antara, dan hilir. Dimana pengendalian inflasi menjadi salah satu prioritas Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin.

“Terkait rapat inflasi yang kita lakukan tadi, alhamdulillah sesuai data yang dipaparkan tadi dari statistik, posisi inflasi di Bulan September 2023 sebesar 2,33 persen. Angka ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan Agustus 2023 sebesar 3,53 persen,” kata Arsjad.

Arsjad mengaku, bahwa jika melihat angka inflasi Nasional, maka pengendalian inflasi di Sulsel cukup terkendali.

“Namun kita berharap pengendalian inflasi kita kedepannya bisa lebih optimal lagi. Bapak Penjabat Gubernur berharap melalui forum konsolidasi kegiatan-kegiatan pengendalian inflasi bisa lebih massif di Kabupaten/Kota,” pungkasnya.

Namun tidak hanya berfokus di 5 Kota Indeks Harga Konsumen (IHK), juga di Kabupaten/Kota lainnya di Sulsel.

“Alhamdulillah kita mendapat laporan program stabilisasi pangan, pasokan dan harga melalui gerakan pangan murah (GPM) sudah dilakukan di semua Kabupaten/Kota di Sulsel,” jelasnya.

Bahkan saat Hari Pangan Sedunia, Pemprov Sulsel telah melaksanakan GPM di 36 titik di Sulsel.