RAKYAT.NEWS, GOWA – Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin, kembali turun langsung melakukan pengecekan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional. Kali ini, Ia mengunjungi Pasar Sentral Minasa Maupa, di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Rabu (18/10).

Ikut mendampingi, pimpinan OJK Regional 6 Sulampua, Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Perwakilan BI Sulsel, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Sulsel, Satgas Pangan Sulsel, dan Kodam XIV Hasanuddin serta Pemkab Gowa.

Dari hasil pengecekan yang dilakukan, stok kebutuhan pokok cukup, dan harga relatif terkendali. Seperti beras, minyak goreng, ikan bandeng, telur dan bawang putih. Sedangkan untuk bawang merah mengalami penurunan harga. Kecuali untuk komoditi cabai rawit, yang harganya naik hingga dua kali lipat.

“Cabai yang biasanya Rp10.000-Rp12.000 sekarang Rp20.000 bahkan ada yang Rp40.000. Naiknya 200 persen,” ungkapnya.

Sehingga, akan dilakukan upaya intervensi pasar, termasuk membeli dari daerah lainnya di Sulsel agar harga normal. Intervensi dilakukan denga skema pembelian komoditi dari daerah surplus ke daerah defisit.

“Saya sudah mohon Pak Wakil Bupati, juga dari Badan Ketahanan Pangan dan Perindag Gowa, hari ini mungkin akan dilakukan upaya membeli cabai di tempat produksinya Jeneponto, Wajo atau Enrekang,” ujarnya.

“Insya Allah kita hari ini akan melakukan langkah untuk menyelesaikan supaya masyarakat dapat harga yang lebih baik,” imbuhnya.

Apalagi Ia menyebutkan, cabai menjadi bahan utama dalam bumbu masakan masyarakat Sulsel. Misalnya sambel, yang selalu menjadi bagian pelengkap menu makanan. Sedangkan produksinya pada beberapa daerah terbatas.

“Ini segera dilakukan, kasihan juga warga kalau terlalu mahal, kan orang Bugis-Makassar sukanya cobek cobek (sambal ulek),” ucapnya.

Sedangkan harga cabai keriting Rp40.000 per kg. Adapun harga ikan disampaikan bagus. Bandeng besar dijual Rp30.000.