RAKYAT NEWS, LUWU UTARA – Tiga anggota DPRD Luwu Utara periode 2024–2029, masing-masing Widia, S.Pd., M.Pd (PAN), Irmawati, S.E (PPP), dan Erni Idris (NasDem), menyatakan kekecewaan dan mengecam pelaksanaan Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 yang digelar di Aula Lagaligo, Kantor Bupati Luwu Utara, Selasa (16/12/2025).

Kekecewaan tersebut dipicu oleh ketidaksiapan panitia pelaksana, khususnya dari bagian protokoler Pemerintah Kabupaten Luwu Utara, yang tidak menyiapkan kursi bagi ketiga legislator perempuan tersebut. Padahal, mereka hadir sebagai undangan resmi dalam kegiatan seremonial tingkat kabupaten itu.

Menurut penuturan ketiganya, setibanya di lokasi acara, mereka berupaya mencari tempat duduk yang layak. Namun hingga beberapa saat, kursi yang disiapkan panitia tidak tersedia, meskipun sejumlah panitia terlihat sibuk berusaha mencarikan tempat duduk.

“Ini bukan soal kursi semata, tetapi soal penghormatan terhadap lembaga DPRD dan tamu undangan resmi,” ujar Widia.

Ia menilai kejadian tersebut mencerminkan lemahnya koordinasi dan profesionalisme panitia dalam sebuah agenda resmi pemerintah daerah.

Hal senada disampaikan Irmawati. Ia menyebut kejadian tersebut ironis karena terjadi dalam momentum peringatan Hari Ibu, yang seharusnya menjunjung tinggi penghargaan terhadap perempuan.

“Kami hadir sebagai wakil rakyat sekaligus perempuan. Sangat disayangkan, justru dalam peringatan Hari Ibu, kami mengalami perlakuan yang tidak pantas,” katanya.

Sementara itu, Erni Idris menegaskan bahwa ketidaksiapan panitia menunjukkan kurangnya sensitivitas dan tata kelola acara yang baik. Ia menyebut, kejadian ini semestinya menjadi evaluasi serius bagi bagian protokoler Pemkab Luwu Utara agar tidak terulang di masa mendatang.

Karena merasa tidak dihargai dan kecewa dengan situasi tersebut, ketiga anggota DPRD itu akhirnya memilih meninggalkan lokasi acara, meskipun rangkaian kegiatan peringatan Hari Ibu belum berakhir.

Mereka menegaskan, langkah meninggalkan acara bukan bentuk arogansi, melainkan respons atas ketidaknyamanan dan kekecewaan terhadap penyelenggaraan acara resmi pemerintah daerah.

“Kami datang dengan niat baik untuk menghormati acara, tetapi kami juga berharap dihormati,” ujar Irmawati.

Ketiga legislator tersebut berharap Bupati Luwu Utara dan jajaran terkait segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja panitia dan protokoler.

Mereka menekankan pentingnya profesionalisme, ketelitian, dan etika dalam setiap kegiatan resmi agar citra pemerintah daerah tetap terjaga dan hubungan antar lembaga berjalan harmonis. (*)

YouTube player