“Mahasiswa magang ada yang belum memahami keahlian teknis, seperti performance kandang,” ujarnya.

Dinas Peternakan Kabupaten Bone mengusulkan mahasiswa peternakan dibekali keterampilan inseminator karena peluang teknis dan ekonominya tinggi.

Ketua BPM Muh. Fikry Arifin menyoroti penyelarasan kurikulum agar selaras dengan program Kementerian Pertanian.

Menanggapi itu, Detia menegaskan bahwa lulusan dididik menjadi qualified job seeker sekaligus job creator melalui kurikulum berbasis kewirausahaan. Teaching factory (TEFA) telah tersedia untuk mendukung praktik mahasiswa.

Detia juga menyoroti pentingnya regenerasi petani dan mendorong media mengangkat kisah sukses petani modern beromzet besar untuk menghapus stigma negatif sektor pertanian.

Polbangtan Gowa berkomitmen memperkuat kontribusi sosial melalui pemberdayaan dan pengabdian masyarakat sesuai arahan Mentan.

Pada akhir acara, Polbangtan Gowa dan Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk memperkuat kolaborasi Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Rektor Unsulbar Prof. Dr. Muhammad Abdy menilai kerja sama ini strategis, menggabungkan kekuatan vokasi Polbangtan dan akademik Unsulbar.

“Kerja sama ini harus diimplementasikan, bukan hanya di atas kertas,” tegasnya.

Kerja sama akan ditindaklanjuti melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS), terutama dalam publikasi dan riset. Polbangtan menawarkan keahliannya dalam pengelolaan jurnal, termasuk dua jurnal mereka: Agrisistem Seri Sosek (Sinta 2) dan Agrisistem Seri Penyuluhan (Sinta 4).

MoU ini diharapkan memaksimalkan potensi kedua institusi dalam memperkuat sektor pertanian sebagai komoditas utama Sulawesi Barat.

YouTube player