Rahmatullah tampil gemilang dengan menyelesaikan seluruh tahapan pemotongan hanya dalam 3 menit dari batas waktu 15 menit.

“Kegiatan ini membuat saya paham bahwa keterampilan sangat penting dalam bidang peternakan. Di sini kita bisa menguji kemampuan, dan saya sangat bersyukur dapat bertemu dengan mahasiswa dari berbagai universitas di berbagai wilayah,” ujarnya. Dukungan penuh dari civitas akademika, dosen, dan teman-teman kampus semakin menambah semangatnya untuk terus meningkatkan keterampilan.

Prestasi lain datang dari Tim Debat Peternakan Polbangtan Gowa, yang meraih Juara 3 kategori Most Strategic Extension pada Lomba Debat Peternakan Nasional.

Tim yang diperkuat Athirah Cahya Ramadhani dan Furqan Darwis, mahasiswa tingkat IV Prodi PPKH, tampil sebagai tim kontra dengan mengusung argumen Pendekatan Teknologi Tinggi (High Technology) dibandingkan pendekatan tradisional di bidang peternakan untuk mencapai ketahanan pangan.

Menggunakan sistem British Parliamentary, lomba debat ini menuntut kemampuan berpikir kritis dan retorika yang tajam. Kompetisi diikuti delapan tim dari Polbangtan Gowa, Universitas Hasanuddin, Universitas Haluoleo (2 tim), Universitas Tadulako, Universitas Pattimura, dan Politani Pangkep (2 tim).

“Didukung penuh oleh civitas akademika dan doa yang tulus dari rekan-rekan mahasiswa Polbangtan Gowa, kami bisa mencapai titik ini. Dukungan ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan kemampuan, menghadapi tantangan baru, dan meraih kesuksesan yang lebih besar di masa depan,” ungkap Athirah.

Furqan menambahkan, keikutsertaan mereka berawal dari ketertarikan untuk menguji kemampuan.

“Dengan dukungan penuh dari dosen dan rekan-rekan mahasiswa, kami mendaftar dan mengikuti proses lomba hingga akhirnya bisa berpartisipasi dalam ajang ini,” jelasnya.

Rakerwil XVIII Ismapeti Wilayah V bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga momentum silaturahmi mahasiswa peternakan se-Indonesia. Pertemuan ini menjadi wadah berbagi pengetahuan, ide, dan pengalaman lintas daerah untuk kemajuan peternakan nasional.

YouTube player