RAKYAT NEWS, MAKASSAR — Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, menegaskan bahwa peran radio tetap abadi di tengah derasnya arus teknologi informasi.

Momentum Hari Radio Nasional, Kamis, 11 September 2025 memperkuat posisi radio sebagai medium komunikasi publik yang adaptif terhadap zaman.

Dengan digitalisasi penyiaran, stasiun radio kini mampu menjangkau audiens yang lebih luas, termasuk melalui aplikasi daring dan podcast, sehingga tetap relevan dalam ekosistem media modern.

“Dulu, saat televisi mulai hadir, banyak yang memperkirakan bahwa radio akan tergeser dan kehilangan perannya. Namun ternyata ada fungsi dan kedekatan tersendiri yang hanya bisa diberikan oleh radio kepada masyarakat,” ujar Jufri Rahman.

Ia menambahkan, hingga kini radio tetap menjadi media komunikasi yang merakyat, mampu menjangkau hingga pelosok negeri tanpa hambatan sinyal maupun keterbatasan layar.

Sehingga tetap menjadi media yang paling mudah diakses oleh seluruh kalangan. Kehadiran radio memberi manfaat nyata berupa informasi terpercaya, hiburan, edukasi, serta menjadi sarana partisipasi publik dalam pembangunan.

Karena itu, Sekda Sulsel berharap seluruh stasiun radio di Indonesia, khususnya RRI, tetap konsisten menjalankan fungsi sebagai penyambung informasi kepada masyarakat.

“Dalam rangka Hari Radio ini, kita berharap seluruh stasiun radio di Indonesia, khususnya di Sulsel, senantiasa menyuarakan aspirasi masyarakat, menyebarluaskan hasil pembangunan, menjadi sarana edukasi dengan mensosialisasikan hal-hal baik, serta menyajikan informasi yang terpercaya,” jelasnya.

Dukungan ini penting dengan kekuatan radio dengan selogan “Sekali di Udara, Tetap di Udara” data dari RRI hingga 2024, memiliki lebih dari 105 stasiun di seluruh Indonesia, termasuk RRI Makassar yang menjadi salah satu pusat siaran utama di kawasan timur Indonesia. Adapun yang ada di daerah perbatasan ada sebanyak 37 stasiun.