Mengalir Fest: Giat WALHI Sulsel Penutup Agustus, Catat Agenda dan Waktunya!
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan (Sulsel) bakal menutup Agustus dengan Mengalir Fest–ragam dialog dan diskusi menyoal kondisi laut dan keterlibatan dalam memperjuangkan distribusi air bersih dan adil bagi masyarakat. Tak sendiri, WALHI Sulsel berkolaborasi dengan sejumlah organisasi dan komunitas, baik dalam penelitian, investigasi, advokasi dan publikasi. Adapun organisasi kolaborator dalam kegiatan Mengalir Fest ini yakni HIMA PPKn FIS-H UNM, HIMATEP FIP UNM, HUMAN FISIP UH, Green Youth Celebes, dan PC IMM Makassar.
Berdasarkan keterangan WALHI Sulsel dalam Term of Reference dikutip Jumat, 22 Agustus 2025, Mengalir Fest dilatarbelakangi oleh kondisi geografis Kota Makassar yang menghadapi tantangan serius dalam hal pelestarian lingkungan laut dan kondisi sosial masyarakat soal akses terhadap air bersih.
Seperti diketahui, wilayah laut Kota Makassar mengalami tekanan dari berbagai macam aktivitas yang mengancam, seperti pencemaran, reklamasi, penambangan pasir laut, degradasi mangrove dan ekspansi industri pelabuhan.
Menyoal air bersih, wilayah utara Kota Makassar, khususnya warga Kecamatan Tallo telah mengalami kesulitan mengakses air bersih selama puluhan tahun.
Krisis itu, bagi WALHI Sulsel, tak dapat dipandang sebagai fenomena alamiah, tapi ada keterlibatan pemerintah dalam tata kelola sumber daya alam yang timpang dan tidak adil.
“Sebagai respons kreatif dan kritis terhadap kondisi tersebut, WALHI Sulsel menggelar Mengalir Fest: Jejak Perlindungan Laut dan Keadilan Air, sebuah festival edukatif dan advokatif yang menghadirkan ruang perjumpaan antar warga, komunitas, peneliti, seniman dan aktivis lingkungan,” tulis WALHI Sulsel dalam keterangannya.
Festival ini juga menghubungkan perlindungan laut dengan perjuangan atas air bersih, melalui rangkaian kegiatan seperti diskusi publik, diseminasi riset, mural, seni pertunjukan dan karnaval aksi. Kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik, memperkuat solidaritas komunitas, dan mendorong aksi kolektif dalam upaya perlindungan laut serta pemenuhan hak atas air bersih di Kota Makassar.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan