Bupati Lutra Keluhkan Proyek PSN Bendung Baliase, 9 Tahun Belum Rampung
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, mengungkapkan keprihatinannya terhadap lambannya penyelesaian proyek strategis nasional (PSN) Bendung Baliase.
Dalam rapat koordinasi sektor pangan yang dipimpin Menko Perekonomian Zulkifli Hasan di Makassar, Jumat (17/1/2025), Indah menyoroti bahwa proyek yang sudah berjalan hampir sembilan tahun itu belum juga tuntas, meskipun semestinya rampung tahun lalu.
“Target penyelesaiannya seharusnya sudah tercapai tahun kemarin, tapi sampai sekarang masih terkendala,” ujar Indah, dalam pertemuan yang digelar di Aula Tudang Sipulung Rujab Gubernur Sulsel.
Indah menjelaskan bahwa meskipun proses pembangunan belum sepenuhnya rampung, pihaknya bersama Kementerian PUPR telah menguji coba pengairan ke 3.000 hektare lahan pertanian.
Hasilnya cukup menggembirakan, dengan indeks pertanaman mencapai lebih dari 100 persen.
Namun, ia menekankan bahwa permasalahan kini terletak pada jaringan tersier irigasi yang berada di bawah kewenangan pemerintah kabupaten. Sayangnya, keterbatasan anggaran membuat pelaksanaannya belum maksimal.
“Kami berharap melalui Instruksi Presiden (Inpres), proyek ini bisa mendapat perhatian khusus karena dampaknya besar bagi pertanian,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Indah juga menyinggung rencana moratorium pembangunan bendungan, termasuk Bendungan Rongkong yang telah lama dirancang sebagai infrastruktur vital untuk irigasi dan pengendalian banjir.
Dia menyebut dokumen-dokumen pendukung proyek tersebut telah lengkap dan Bendungan Rongkong masuk dalam daftar prioritas Kementerian.
“Kalau sampai moratorium diberlakukan, kami tentu sangat menyayangkan. Potensi irigasinya besar, lebih dari 30 ribu hektare, selain itu juga penting untuk air baku dan pengendalian banjir,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Lutra juga melaporkan bahwa wilayahnya masih mampu surplus produksi beras, meski sebagian lahan terdampak banjir. Per Desember 2024, produksi padi tercatat mencapai 95 ribu ton.

Tinggalkan Balasan