Jemaah Haji Kloter 25 Papua Barat Diberangkatkan ke Jeddah, Satu Gagal Terbang karena Sakit
“Luruskan niat. Jangan karena motivasinya ingin dipanggil haji, tapi murni karena niat untuk menyempurnakan rukun Islam. Tolong jaga kesehatan mengingat ibadah ini butuh kekuatan mental dan fisik,” imbaunya.
Ia juga mengingatkan kepada petugas kloter dan jemaah yang masih muda untuk memberikan perhatian dan bantuan kepada para jemaah lansia. Menurutnya, perhatian dan kepedulian terhadap jemaah lanjut usia merupakan bentuk nyata dari akhlak mulia yang harus dibawa selama beribadah di Tanah Suci.
“Tentu kita yang masih muda dan para petugas akan tersentuh hatinya melihat para jemaah lansia yang ada di kursi roda. Bayangkan jika itu adalah ibu atau bapak kandung anda. Untuk itu tolong perlakukan mereka layaknya orang tua sendiri. Bantu mereka dalam beribadah di Tanah Suci-Nya Allah untuk sama-sama mendapatkan haji mabrur,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Papua Barat, Luksen Jems Mayor, juga memberikan motivasi kepada jemaah. Ia meminta agar jemaah tetap semangat dan menjalankan ibadah dengan penuh kebahagiaan. Ia juga mengingatkan agar jemaah menjaga nama baik Papua, nama baik Embarkasi Makassar, dan Indonesia secara keseluruhan.
“Ini adalah perjalanan ibadah. Jemaah harus semangat, harus bahagia, dan tolong jaga nama baik Papua, nama baik Embarkasi Makassar dan nama baik Indonesia,” pesannya.
Luksen juga menyinggung soal pentingnya menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci. Menurutnya, tidak semua umat Muslim mendapatkan kesempatan untuk berhaji, baik karena keterbatasan biaya maupun kondisi kesehatan.
“Harap jaga kesehatan dengan baik. Ada yang siap secara finansial tapi kesehatannya terganggu. Ada yang sehat, tapi belum punya kesempatan atau biaya. Untuk itu tolong jalani ibadah ini dengan penuh kesyukuran, jaga kesehatan dan juga jaga kekompakan,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan