OJK Gencarkan Edukasi Keuangan di Tiga Kabupaten Sulsel
RAKYAT.NEWS, JENEPONTO – Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) berkolaborasi dengan sektor jasa keuangan dan pemerintah daerah di tingkat kecamatan dan desa menggelar rangkaian kegiatan edukasi keuangan di tiga kabupaten, yaitu Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) Tahun 2025, dan menyasar berbagai kalangan masyarakat mulai dari pelajar, perangkat desa, pelaku UMKM, penyandang disabilitas, hingga masyarakat umum.
Di Kabupaten Jeneponto, kegiatan berlangsung di Kecamatan Binamu dengan dua segmen utama yakni edukasi keuangan kepada perangkat desa dan masyarakat umum, serta pelajar SMA Negeri 1 Jeneponto.
Sementara di Kabupaten Bantaeng, edukasi keuangan digelar di Kecamatan Tompobulu dengan melibatkan masyarakat umum dan perangkat desa. Kegiatan juga menyasar pondok pesantren, yakni Pondok Pesantren DDI Mattoangin, untuk memberikan edukasi keuangan syariah kepada para santri dan santriwati.
Sedangkan di Kabupaten Bulukumba, kegiatan difokuskan pada dua kelompok sasaran. Pada sesi pagi, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapatkan pelatihan dan informasi seputar akses pembiayaan legal dan pengelolaan keuangan. Sementara sesi siang dikhususkan bagi penyandang disabilitas, yang diberikan materi mengenai pengelolaan keuangan sederhana, pengenalan produk dan layanan keuangan inklusif, serta hak-hak perlindungan konsumen.
Deputi Direktur OJK Sulselbar, Amiruddin Muhidu, menyampaikan bahwa masyarakat perlu memahami karakteristik sektor jasa keuangan, baik yang konvensional maupun syariah. Ia juga menekankan pentingnya menabung sejak dini sebagai bagian dari pembelajaran finansial, serta kewaspadaan terhadap berbagai penawaran investasi ilegal dan praktik penipuan di sektor keuangan.
“Rangkaian kegiatan ini diharapkan membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya dalam memperluas akses keuangan yang berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi daerah,” ujar Amiruddin.
Kegiatan edukasi ini juga mendapatkan respons positif dari berbagai pihak. Camat Binamu, Emil Ilyas, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan yang dinilainya sangat relevan di tengah maraknya aktivitas keuangan di era digital.
“Kami menyambut baik kegiatan edukasi keuangan ini karena sangat membantu masyarakat dan perangkat desa untuk memahami perbedaan antara aktivitas keuangan legal dan ilegal. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam berinvestasi,” ujar Emil.
Apresiasi serupa disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren DDI Mattoangin, Abdul Haris Nurdinme, yang menekankan pentingnya pemahaman keuangan syariah di kalangan santri.
“Santri perlu dibekali pengetahuan keuangan yang cukup agar mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Edukasi keuangan syariah bukan hanya bekal pribadi, tapi juga untuk menjadikan mereka agen perubahan di masyarakat,” katanya.
Di Bulukumba, Sekretaris Daerah Muh. Ali Saleng turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan. Ia menyampaikan bahwa edukasi ini penting untuk meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dalam mengakses pembiayaan legal yang bertanggung jawab.
“Kegiatan ini memberikan pembelajaran penting bagi pelaku UMKM agar lebih bijak dalam mengakses kredit. Kami juga mengingatkan agar tetap waspada terhadap layanan keuangan ilegal yang bisa merugikan masyarakat,” ungkapnya.
Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga mendorong pembukaan rekening simpanan pelajar dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di berbagai sektor sebagai langkah nyata untuk meningkatkan inklusi keuangan secara merata dan berkelanjutan. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan