Rakor Ketahanan Pangan Sulsel, Sekprov: Sinergi untuk Swasembada Pangan
RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan (Sekprov Sulsel), Dr Jufri Rahman menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Ketahanan Pangan sekaligus Sosialisasi dan Optimalisasi Pengadaan Gabah dan Beras Dalam Negeri Tahun 2025, di Gedung Lappoase, Senin (7/2/2025).
Dalam kesempatan itu, Sekda Jufri Rahman mewakili Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry. Dia menegaskan pentingnya memiliki tenaga ahli di bidang ketahanan pangan di Sulsel dan berharap para pemegang kepentingan terlibat dalam menyelesaikan permasalahan tersebut.
“Memang menangani persoalan ketahanan pangan dibutuhkan kecerdasan dan kebijaksanaan dan ini berhadapan dengan nasib sekian banyak rakyat,” kata Jufri.
Jufri Rahman juga menyoroti pentingnya pengendalian pangan sebagai aspek kemandirian suatu negara. Dia menyarankan agar potensi lokal dimanfaatkan secara maksimal untuk mengatasi permasalahan ketahanan pangan di Sulsel.
“Ketahanan pangan adalah salah satu bentuk mandirinya suatu negara. Dan saya berharap di rakor ini sudah dipeta-petakan potensi dan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing instansi terkait. Dengan adanya rakor ini semua persoalan yang yang kita perdebatkan itu kita bisa jembatani,” jelasnya.
Rakor ini diselenggarakan untuk memastikan instansi terkait bekerjasama secara efektif dalam menangani masalah pangan. Selain koordinasi, Jufri Rahman juga menekankan pentingnya mengimplementasikan hasil pembahasan rakor tersebut secara langsung di lapangan.
“Kenapa mesti dirakorkan ketahanan pangan, kenapa ada koordinasi? Karena koordinasi satu kata yang sangat gampang diucapkan, direncanakan tapi susah direalisasikan di lapangan,” ujar Jufri Rahman.
“Itulah kenapa TNI dilibatkan dalam ketahanan pangan. Karena namanya koordinasi, mesti ada garis komando dan itu terbiasa dalam dunia militer. Saya kira itu pilihan bijak dan cerdas yang dilakukan Bapak Menteri Pertanian, pelibatan TNI mengawal ketahanan pangan,” lanjutnya.
Selanjutnya, dalam rangka mensosialisasikan pentingnya ketahanan pangan, Jufri Rahman mengungkapkan bahwa hal tersebut untuk memastikan pemahaman masyarakat yang lebih luas. Hal ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo untuk mengurangi impor beras.
“Kita lakukan sosialisasi bahwa kita menyadari belum banyak orang yang paham bagaimana itu pengadaan gabah dan beras dalam negeri,” tuturnya.
Dari sisi lain, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel, Muhammad Arsjad, mengakui bahwa inisiatif ini merupakan rakor pertama yang fokus pada ketahanan pangan. Dia berharap dengan kegiatan ini, tantangan dan masalah terkait ketahanan pangan di Sulsel dapat terselesaikan dan turut mendukung pencapaian swasembada pangan di Indonesia.
“Kegiatan Rakor ini merupakan rakor ketahanan pangan pertama yang dilakukan di Sulsel. Awal langkah yang baik dari kita semua dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di Sulsel dan ini tidak mudah tanpa dukungan dari semua stakeholder,” kata Arsjad.
“Melalui forum kordinasi ini kita berharap persoalan dan tantangan yang kita hadapi dalam rangka penguatan ketahanan pangan khususnya mewujudkan swasembada pangan di Sulsel bisa terlaksana dan terwujud apa yang kita harapkan,” tutupnya. (*)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan