RAKYAT NEWS, JAKARTA – MOMENTUM kadang membuat orang terjatuh, tapi momentum juga membuat terangkat melesat tinggi.

Dulu saya maju wawali. Walau bukan rejeki efeknya saya rasakan sampai hari ini. Sama waktu saya pindah partai kena “paw” (penggantian antar waktu,red). Tapi kalau masih di golkar prediksi saya masih berkutat di wakil ketua, wakil sekretaris atau wakil bendahara paling tinggi. Bukan ketua partai level kota. Jadi politik itu kan momentum. Seorang politisi harus pandai membaca situasi.”

Yang mengucapkan itu seorang perempuan. Dengan nada sersan. Serius tapi santai. Sudah beberapa kali janjian “ngopi” di Jakarta, tapi selalu gagal. Mungkin juga belum momentum yang pas.

Perempuan itu tinggal di Makassar. Kerjanya seabrek. Jabatannya cukup mentereng. Ketua DPRD di Sulawesi Selatan, provinsi para pemberani, julukan yang pernah diberikan oleh Surya Paloh, bosnya di partai politik.

 

Nama perempuan pemberani itu: drg.Andi Rachmatika Dewi Yustitia Iqbal. Putri dari pasangan Andi Muhammad Iqbal Arief dan Hj Nurhayati Sirajuddin. Sehari-hari ia lebih akrab dianggil Cicu. Sudah tiga periode berturut-turut ia terpilih anggota dewan di provinsi Sulsel.

Saat Pileg 2024 lalu, suara Cicu naik hampir dua kali lipat dibanding Pileg sebelumnya dengan perolehan 46.375 suara. Dan partainya keluar sebagai pemenang dengan 17 kursi. Menggeser dominasi Golkar yang selama ini berjaya di Sulsel.

Bagaimana Cicu “membaca” momentum?

“Feeling,” jawabnya.

Cicu ‘nyemplung’ di politik boleh dikata karena momentum. Ia tak punya latarbelakang pendidikan politik. Pendidikan formalnya kedokteran gigi. Sempat bekerja sebagai penyiar radio cukup ternama dikalangan anak muda di kota Makassar.

 

Saat itu lingkungan keluarga dan kawan bergaulnya banyak berkiprah di politik. Faktor itu banyak mempengaruhinya. Sebut saja diantaranya sang paman, Ilham Arief Sirajuddin. Mantan Walikota Makassar dua periode, politisi senior yang sekaligus salahsatu mentor politiknya.