“Serta menyediakan lingkungan yang aman anti kekerasan inklusif dan efektif ini juga sejalan dengan Undang-undang No. 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, bahwa memang setiap anak berhak memperoleh perlindungan dan di Undang-undang Sisdiknas kita tahun 2003 memang juga tersurat bahwa setiap anak berhak wajib memperoleh jaminan pendidikan,” imbuhnya.

Sebelum memasuki sesi pemateri kedua, Kepala BPSDM Sulsel, Muhammad Jufri, hadir di tengah-tengah webinar. Jufri menyempatkan diri untuk memberi sambutannya kepada audensi yang telah mengikuti webinar ASN Adaptif ini.

“Kita bisa sama-sama melakukan rutinitas yang sangat baik dan positif, terus bisa hadir mempersembahkan kegiatan webinar untuk menjadi ruang yang dimana kita bisa belajar bersama di sini,” ujarnya.

Jufri mengatakan, anak-anak yang sedang belajar berhak untuk mendapatkan suasana yang nyaman untuk bisa mengoptimalkan potensi diri mereka.

“Adanya sinergitas orang tua dengan guru di sekolah, tentu itu akan sangat memberikan dukungan agar anak-anak kita bisa tumbuh berkembang dengan optimal, dengan mendorong pengembangan bakat, minat, dan kemampuan lain yang mereka miliki,” lanjutnya.

Di sisi lain, pemateri kedua, yaitu Hasnul Faizal selaku Menteri Penasihat (Pendidikan) di Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, akan membagikan pengalamannya dalam berbagai program yang melibatkan dirinya dan sekolah.

“Sinergi sangat penting, dimana ibu bapak memiliki peranan penting untuk membantu pihak sekolah, terutama guru-guru,” ujarnya.

Hasnul melanjutnya, dari segi pelaksanaan, integritas sinergi antara guru dan orang tua dalam meningkatkan karakter anak ataupun pembelajaran murid di sistem sekolah Malaysia terlihat cukup intensif.

“Kita ingin memastikan bahwa hasil yang diharapkan dalam jangka panjang bagi anak-anak yang telah belajar di sekolah, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah, dapat tercapai,” lanjutnya.