RAKYAT.NEWS, SULSEL – Pengguna jalan raya yang melintas di Monro-Monro arah menuju Jeneponto lama dikeluhkan oleh warga.

Pasalnya jalan akses utama tersebut ditutup oleh salah seorang warga yang sedang melakukan hajatan pesta. Pihak berwenang dinilai kurang tegas dalam menegakkan aturan.

Keluhan itu disampaikan salah satu pengendara sopir mobil Kanvas yang melewati jalan umum yang tertutup karena pesta tersebut.

Sahabuddin, sopir mobil kanvas yang hendak melintas merasa terganggu dengan ditutupnya jalan tersebut. Dia tidak mempermasalahkan adanya pesta menggunakan badan jalan, sepanjang jalan alternatif untuk mengalihkan kendaraan layak dilalui oleh kendaraan secara berpapasan.

Bahkan dia mempertanyakan tugas dan tanggung jawab pihak berwenang seperti Dinas Perhubungan dan Satpol PP dalam mengawasi saat pendirian tenda sebelum hajatan dimulai.

“Kalau kami mau lewat bisa, tapi harus mutar lah ke jalan alternatif sempit. Tapi karena kondisi hanya bisa dilalui mobil kecil terpaksa kami mundur dulu sambil menunggu mobil lain lewat dan akhirnya menimbulkan kemacetan,” ungkapnya, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, ini bukan kali pertama jalan umum tertutup karena pesta di Jeneponto lama, bahkan dalam setiap pesta musiman hajatan warga selalu menutup bahu jalan dengan akses tidak bisa dilalui sama sekali, kecuali di jalan alternatif.

Sementara itu, Kasat Lantas Polres Jeneponto AKP Abdul Samad saat di konfirmasi rakyat.news lewat ponselnya menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mengeluarkan izin penutupan jalan di Monro-Monro tersebut.

“Jadi saya tegaskan, penutupan akses jalan di Monro-Monro itu saya larang dan saya tidak pernah mengeluarkan izin penutupan jalan itu. Karena jalan alternatif yang ada sempit dan tidak layak dilalui kendaraan secara berpapasan,” ungkap AKP Abdul Samad.