RAKYAT NEWS, LUWU UTARA – Suasana di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Luwu Utara pada Kamis, 29 Agustus 2024, berbeda dari biasanya.

Sejak pagi hingga malam hari, pergerakan orang terlihat lebih intens, dan nuansa tegang bercampur antusiasme menyelimuti.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Kapolres Luwu Utara, AKBP Muh. Husni Ramli, tidak berada di kantornya seperti biasa.

Tanpa diduga, perwira dengan dua melati di pundaknya ini berpindah “kantor” ke markas KPU, meninggalkan Mako Polres demi memastikan satu hal : Pilkada damai.

Hari itu, AKBP Husni Ramli bersama 300 personel gabungan dari Polres Luwu Utara, Brimob Batalyon D, TNI, dan Satpol PP berjejer mengamankan jalannya pendaftaran Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara untuk periode 2025-2029.

Mengenakan seragam lengkap, AKBP Husni Ramli berkeliling dari satu sudut ke sudut lain di kantor KPU, memastikan semuanya dalam keadaan aman dan terkendali.

“Hari ini ada 300 personel gabungan dari Polres Luwu Utara, Brimob Batalyon D, TNI, dan Satpol PP yang diturunkan untuk pengamanan pendaftaran bakal pasangan calon, termasuk personel yang bertugas pengawalan balon,” ungkapnya tegas.

Ia menegaskan bahwa pengamanan ini bukan hanya tanggung jawab satu pihak, tetapi hasil sinergitas antara KPU, TNI, dan Polri.

“Ini semua bentuk sinergitas antara KPU dan TNI-Polri untuk mewujudkan Pilkada Damai,” tambahnya dengan senyum kecil yang menenangkan. Seolah ingin menegaskan, semua pihak siap bersatu demi memastikan pesta demokrasi ini berjalan aman, lancar, dan kondusif.

Ketegangan terasa sepanjang hari. Setelah dua hari pendaftaran tanpa kehadiran satu pun calon yang mendaftar, akhirnya pada hari ketiga, suasana memuncak.

Hari yang diramalkan akan menjadi hari paling sibuk itu benar-benar menjadi ajang klimaks.

Sejak pagi, satu per satu pasangan calon mulai datang, didampingi rombongan pendukung dan iring-iringan musik tradisional yang menambah semarak suasana.

Mereka tak hanya membawa harapan untuk menang, tetapi juga simbol perjuangan dan aspirasi masyarakat yang diwakilinya.

Pasangan pertama yang tiba adalah Suaib Mansur dan Triono Kusnan. Mereka menjadi yang pertama mencatatkan diri di KPU pada hari terakhir pendaftaran ini.

Didampingi para pendukung, Suaib dan Triono terlihat penuh percaya diri, melangkah pasti menuju meja pendaftaran.

Senyum terlukis di wajah mereka, seolah menggambarkan keyakinan penuh pada visi yang diusung.

Tak lama berselang, pasangan Andi Rahim dan Jumail Mapile menyusul dengan langkah mantap.

Sorak-sorai pendukung mereka menggema, memecah kesunyian kantor KPU yang berubah menjadi lautan harapan dan antusiasme.

Pendaftaran berlanjut tanpa jeda. Malam mulai turun, namun suhu panas kompetisi tak kunjung mereda.

Pukul 19.30, giliran pasangan Arsyad Kasmar dan Fajar Jabir memasuki area pendaftaran.

Mengusung semangat perubahan, mereka tampil penuh percaya diri.

Kehadiran mereka disambut riuh oleh para pendukung yang setia menunggu hingga malam.

Dan tepat di penghujung waktu pendaftaran, pasangan terakhir, Muh. Fauzi dan Adjie Saputra, menutup hari yang panjang itu dengan mendaftar sebagai Bapaslon.

Hari itu, AKBP Muh. Husni Ramli tetap berjaga, berdiri di barisan paling depan memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana.

Sebagai Kapolres, kehadirannya lebih dari sekadar simbol keamanan; dia adalah penjaga, memastikan setiap suara dapat disalurkan tanpa hambatan. Dengan suara rendah dan tegas, ia menyampaikan pesan terakhirnya sebelum malam berakhir,

“Satu hari ini kami akan fokus berjaga di KPU untuk memastikan seluruh proses pendaftaran berlangsung aman.” Sebuah pernyataan yang seolah menjadi janji untuk terus menjaga kedamaian di tengah riuhnya pesta demokrasi.

Pendaftaran hari itu usai. Empat pasangan telah resmi terdaftar, meninggalkan jejak langkah pertama mereka di jalan panjang menuju kursi Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara.

Hari ini, lebih dari sekadar proses administratif, KPU menjadi saksi bagaimana demokrasi ditegakkan, dijaga, dan dihormati dengan penuh tanggung jawab.

Pilkada damai, seperti yang diimpikan AKBP Muh. Husni Ramli, bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kenyataan yang terus dijaga hingga hari pemilihan tiba.