Pelantikan ini bukan sekadar pencapaian politik bagi dua bersaudara ini, tapi juga bukti dari kekuatan doa dan cinta seorang ibu. Ketika nama Karemuddin dan Saifuddin dipanggil satu per satu dalam upacara tersebut, bukan hanya mereka yang merasa bangga, tapi juga seorang wanita tua di pojok aula, yang mungkin tidak mengenakan baju mewah atau perhiasan mahal, tapi hatinya penuh dengan kebanggaan yang tak ternilai.

Di tengah-tengah prosesi yang khidmat, senyum tipis sang ibu terlukis di wajahnya. Mungkin, dalam hatinya, ia mengenang semua hari-hari sulit yang telah dilalui, dan hari ini, ia melihat buah dari setiap tetes keringat dan air mata yang pernah ia keluarkan.

Kisah Karemuddin dan Saifuddin adalah pengingat bahwa di balik setiap kesuksesan besar, sering kali ada doa seorang ibu yang tak pernah putus. Hari ini, mereka berdiri tegak di hadapan rakyat Luwu Utara, bukan hanya sebagai wakil rakyat, tetapi sebagai bukti nyata bahwa cinta dan doa seorang ibu bisa mengantarkan anak-anaknya ke puncak impian.

Biro Luwu Utara Rakyat.News: Ari Laupa.