RAKYAT.NEWS, SULSEL – Sulhan Yusuf, seorang tokoh literasi Sulawesi Selatan sekaligus Penggerak Inovasi Bantaeng, hadir dalam acara Pabicara di Jeneponto untuk berbagi pandangan dan tips praktis tentang pentingnya literasi dalam menumbuhkan iklim inovasi di daerah, Sabtu (10/8/2024).

Dalam paparannya, Sulhan Yusuf menekankan bahwa literasi merupakan fondasi utama bagi tumbuhnya semangat inovasi di kalangan masyarakat.

“Inovasi akan tumbuh subur jika masyarakat memiliki budaya literasi yang kuat. Dengan membaca, mempelajari, dan mendalami berbagai isu, maka kreativitas dan kemampuan berinovasi akan semakin terasah,” ujarnya.

Sebagai mana kita ketahui Jeneponto saat ini sangat memungkinkan untuk menumbuhkan inovasi dari berbagai bidang seperti Inovasi di bidang pertanian, misalnya penerapan teknologi modern dalam budidaya tanaman atau pengolahan hasil pertanian, seperti pengembangan varietas unggul, sistem irigasi hemat air, atau teknologi pengolahan pascapanen yang lebih efisien, Inovasi di sektor pariwisata, seperti pengembangan paket wisata berbasis budaya lokal yang unik, pemanfaatan teknologi digital untuk mempromosikan destinasi, atau kreasi produk cinderamata khas Jeneponto dan inovasi di layanan publik, seperti penyederhanaan proses perizinan, pengembangan layanan publik berbasis digital, atau peningkatan kualitas infrastruktur demi kemudahan masyarakat.

Menurutnya, ada beberapa tahapan penting dalam menumbuhkan inovasi, yaitu Memupuk budaya literasi dan rasa ingin tahu di masyarakat, Mendorong keberanian untuk mencoba hal-hal baru dan tidak takut gagal, Memfasilitasi kolaborasi antara berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha, Memberikan dukungan, baik berupa pendanaan, pendampingan, maupun kebijakan yang kondusif bagi pengembangan inovasi, Menghargai dan mempromosikan inovasi-inovasi yang berhasil dikembangkan.

Sulhan Yusuf juga menyoroti upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Jeneponto melalui Badan Penelitian Pengembangan dan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam bekerjasama dengan Pattiro Jeka, sebuah organisasi masyarakat sipil, untuk mendorong iklim inovasi di daerah tersebut.