RAKYAT.NEWS, SULSEL – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) untuk para nelayan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Provinsi Sulawesi Selatan ini di laksanakan di Aula Kala’birang Rujab Bupati Jeneponto, Selasa (16/7/2024).

Hadir dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Jeneponto Junaedi Bakri, Kepala BMKG Maritim Makassar Andi Cahyadi, Kepala BMKG Wilayah IV Irwan Slamet, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jeneponto H. Mitradhyanto, Sekretaris DKP Mansur Rahman, sejumlah pimpinan OPD dan beberapa pihak terkait lainnya. Sementara Deputi hadir secara daring.

Kepala BMKG Maritim Makassar Andi Cahyadi dalam sambutannya mengatakan pihaknya mendukung penuh penyelenggaraan SLCN di Jeneponto dengan memperkenalkan aplikasi berbasis web Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS) yakni sistem informasi cuaca maritim interaktif.

“Aplikasi ini juga bisa memberi informasi perencanaan pelayaran port to port untuk semua jenis kapal termasuk kapal penangkap ikan, dan menyediakan informasi daerah tangkapan ikan, sehingga dapat menjadi tombak informasi cuaca maritim yang dapat mendukung keselamatan dan kesejahteraan penggunanya termasuk nelayan,” katanya.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan SLCN ini nelayan juga diberikan informasi terkait peralatan meteorologi maritim, produk-produk informasi cuaca maritim serta melaksanakan praktik penggunaan aplikasi INA-WIS dan mengenalkan menu-menu yang ada di dalam INA-WIS langsung oleh pemateri dari BMKG Makassar.

Sementara itu, Pj Bupati Jeneponto Juanedi mengatakan bahwa para nelayan harus mulai mengubah pandangan dari mencari ikan menjadi menangkap ikan. Hal ini dapat diwujudkan dengan memanfaatkan berbagai informasi yang mudah diakses melalui INA-WIS.

Dengan lebih mengenal aplikasi tersebut, kata Junaedi, para nelayan itu banyak memiliki informasi kondisi gelombang dan arus dan daerah tangkapan ikan.

“Dengan banyaknya informasi dalam aplikasi tersebut, para nelayan merencanakan aktivitas dan berlayar di laut dengan benar, sehingga hasil tangkapan nelayan lebih melimpah dan mengurangi resiko kecelakaan,” pungkas Junaedi. (*)