“Dan terima kasih kepada Bank Sulselbar yang telah memberikan dukungannya dengan goodybag, hadiah lomba dan doorprise bagi pengunjung selama kegiatan berlangsung. Ada juga bantuan 50 paket sembako kepada kaum rentan dari Badan Amil Zakat Nasional,” ungkapnya.

Ramadan Festive 2024 itu juga mendapat apresiasi dari Penjabat Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin. Ia menilai agenda tersebut sebagai bagian dari program Gerakan Sosial Sulsel Ramadan Berbagi Bahagia.

“Keutamaan berbagi di Bulan Ramadan itu lebih tinggi pahalanya dibanding bulan-bulan lainnya, Hari ini, kita berbagi paket sembako. Tapi apakah harus berbentuk materi? Tentu tidak. Kemarin kita launching Sedekah Pohon, karena kita mau menjadi bagian dari kampanye dunia memulihkan kondisi alam kita,” kata Bahtiar.

Iapun berharap, PKK terlibat di semua program pemerintah, termasuk dalam hal mewujudkan ketahanan pangan. Mengingat, salah satu organisasi atau gerakan terkuat di Indonesia adalah PKK, yang memiliki kader sampai di level desa dan kelurahan.

“Kemarin saya berkunjung ke Desa Pattimpa, Kabupaten Bone, dan ternyata PKK disana aktif sekali. Mereka turun langsung, terlibat dalam program penanaman sukun. Dan ternyata, PKK disana punya 41 dasawisma yang aktif, mereka menanam sayur-sayuran dan kemudian dijual. Saya beri bantuan bibit cabai untuk ditanam di lahan seluas 40 hektar. Kalau mereka berhasil tanam, saya akan kesana lagi. Hal-hal seperti ini harus kita dorong,” ucap Bahtiar.

Bahtiar mengatakan, PKK basisnya adalah desa dan kelurahan. Gerakan Sulsel Ramadan Berbagi Bahagia juga harus didorong hingga ke level desa dan kelurahan, supaya semakin banyak yang berbagi, dan masyarakat semakin banyak mendapatkan kebahagiaan.

“Semakin banyak yang berbagi, maka inflasi bisa kita atasi. Jadi, inflasi ini kita atasi juga dengan gerakan sosial. Saya harap ini menjadi kebiasaan, bahkan di hari-hari biasa, bukan hanya di Bulan Ramadan. Kalau ini bisa dilakukan, ketimpangan sosial juga bisa diatasi,” tuturnya.