RAKYAT.NEWS, MAKASSAR – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Muhammad Arsjad, memberikan penjelasan perihal Penjabat (Pj) Gubernur Bahtiar Baharuddin naik helikopter pada beberapa Minggu lalu.

 

Arsjad mengatakan Pj Gubernur Sulsel saat menghadiri lokasi pembangunan Bendungan Jenelata di Gowa, itu harus di tinjau menyeluruh menggunakan helikopter.

 

“Apa yang salah dengan naik helikopter, Kemarin itu kita pemerintah provinsi diminta untuk hadir pada kegiatan groundbreaking pembangunan bendungan Jenelata yang ada di Gowa,” kata Arsjad kepada wartawan, Jumat (22/12/2023).

 

Kegiatan ground breaking di Gowa dihadiri PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin; Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto; Bupati Maros, Chaidir Syam; dan Wakil Bupati Gowa, Abdul Rauf Malaganni. Mereka secara bersama-sama ingin melihat dari pantauan udara lokasi pembangunan Bendungan Jenelata.

 

Arsjad menjelaskan Pj Gubernur Sulsel ingin mengkoordinasikan kepada tiga kepala daerah untuk menyamakan persepsi dalam mendukung pembangunan Bendungan Jenelata. Sebab, akan ada dampak positif pada tiga kabupaten kota terhadap fungsi Bendungan Jenelata.

 

Arsjad melihat ada tiga fungsi Bendungan Jenelata yaitu penyiapan air baku, air untuk kebutuhan pertanian, dan bisa menjadi PLTA untuk menjaga suplai listrik di Sulsel.

 

Ia juga menyampaikan bahwa Bendungan Jenelata merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunannya ditarget rampung pada tahun 2028 dengan total anggaran Rp4,1 triliun.

 

“Kita berharap Jenelata ini mengurangi potensi-potensi banjir ke depan, terutama di wilayah yang terdekat dengan wilayah-wilayah itu sendiri, termasuk Makassar,” tutupnya.