RAKYAT.NEWS, SOPPENG – Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK Ke-51 Tingkat Kabupaten Soppeng berlangsung meriah di Gedung Lapatau, Minggu (26/11).

 

Mengusung tema Bergerak Bersama Menuju Keluarga Sejahtera dan Tangguh Wujudkan Indonesia Tumbuh, peringatan HKG PKK ini dihadiri Penjabat Ketua TP PKK Provinsi Sulawesi Selatan, Sofha Marwah Bahtiar.

 

Dalam arahannya, Sofha mengapresiasi pelaksanaan peringatan HKG PKK Kabupaten Soppeng yang berlangsung meriah dan dihadiri Bupati Soppeng, Kaswadi Razak, serta seluruh pengurus dan kader PKK Kabupaten Soppeng.

 

Ia menyampaikan sejumlah pesan penting, khususnya penanganan stunting dan program prioritas Pemerintah Provinsi Sulsel terkait ketahanan pangan.

 

“Penanganan stunting dan gizi buruk harus menjadi perhatian bersama,” kata Sofha.

 

Istri Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin ini mengingatkan tentang pentingnya pendataan agar penanganan tepat sasaran. Untuk stunting, pengukuran dilakukan pada usia 0 – 2 tahun. Sedangkan untuk usia 2 – 5 tahun, masuk kategori gizi buruk.

 

“Di Sulsel angka stunting kita masih tinggi, 27 persen. Ini tentu menjadi PR bersama, dan sekarang sudah ada aplikasi Inzting, Ikhtiar Menzerokan Stunting, ini agar pendataan kita seragam dan penanganan tepat sasaran,” jelasnya.

 

Sementara, Bupati Soppeng, mengungkapkan, kasus stunting di Soppeng mencapai 1.100 kasus atau sekitar 10 persen. Menurutnya, untuk menyelesaikan stunting sangat sederhana, namun harus fokus dalam penanganannya. Tetapi, ada beberapa hal yang harus dibenahi dalam pendataan.

 

Kaswadi mencontohkan di Desa Umpungeng, banyak anak dikategorikan stunting karena ukuran tubuhnya yang tidak tinggi. Padahal, secara fisik kondisi mereka sangat sehat.

 

“Di Desa Umpungeng kalau dilihat fisik anak-anak sehat sekali, apalagi kalau sudah mulai jalan. Tapi ukuran badannya tidak tinggi, akhirnya dikategorikan stunting. Padahal disana secara genetik memang penduduknya pendek-pendek,” kata Kaswadi.