MAKASSAR – Forum Gerakan Usaha mikro, kecil dan menengah (FG UMKM) Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan aksi unjukrasa menolak kebijakan pemerintah, naikan harga BBM.

Baca juga : PB HMI : Kenaikan BBM Persulit Masyarakat Pasca Pandemi

Koordinator FG UMKM Sulsel, Bachtiar Thyar mengatakan bahwa kenaikan BBM adalah kebijakan yang zalim dan tidak pro rakyat.

“Kenaikan bbm adalah kebijakan zalim yang akan berujung pada memiskinkan rakyat, apalagi rakyat dan pelaku UMKM masih tertatih-tatih untuk bangkit akibat pandemi selama dua tahun ini,” katanya.

BBM subsidi selama ini, mayoritas digunakan oleh masyarakat umum termasuk UMKM yang menjadi bagian dalam proses aktivitasnya.

Lanjutnya, Kenaikan BBM akan langsung dihadapkan pada kenaikan harga-harga barang bahan usaha.

“Disaat pendapatan dan daya beli masih lemah, sekarang barang-barang semakin bertambah mahal. Pelaku usaha informal dan UMKM semakin dibuat bingung, biaya produksi meningkat tapi kita tidak bisa seenaknya up harga karna khawatir produk tidak laku,” ucapnya.

Kami menolak kenaikan harga BBM karna berdampak langsung pada pelaku UMKM.

“Kenaikan harga BBM berdampak langsung pada masyarakat khususnya pelaku UMKM yang selama ini menjadi urat nadi perekonomian nasioanl,” tegasanya.

Ia-pun meminta pemeritah untuk meninjau kembali kebijakan tersebut dan tidak mencabut subsidi.

“Kami meminta pemerintah meninjau kembali kenaikan BBM dan tidak mencabut subsidi karna Indonesia lebih banyak yang miskin dan merasakan langsung dampak kenaikan bbm,” pungkasnya.

Aksi unjukrasa ini berlangsung di pertigaan lampu merah Jalan AP Pettarani Boulevard Kota Makassar serta dikawal ketat oleh aparat kepolisian, kamis (14/9/2022).

Baca Juga : FGD Kolaborasi AMKOP dan BRI Corporate University